Sandwich Generation adalah mereka yang saat ini terjepit oleh dua misi dengan tangung jawab yang besar: merawat orang tua dan anak-anak sekaligus. Sayangnya, dengan dua tanggung jawab tersebut, ada satu misi lain yang kita korbankan: masa pensiun kita sendiri.
Ya, saat ini perencanaan masa pensiun belum menjadi prioritas, karena masyarakat lebih memilih untuk membiayai pendidikan anak, kebutuhan rumah tangga dan juga untuk menyokong kehidupan orang tua secara finansial. Plus, hampir semua masyarakat Indonesia juga hanya mengandalkan dana tunai seperti tabungan untuk membiayai masa pensiun, tanpa mempertimbangkan gerusan inflasi yang akan meningkatkan ongkos hidup di masa mendatang.
Berdasarkan survey kami*, orang yang sudah menyiapkan pensiun berpikir tabungan dana pensiun mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan masa pensiun mereka selama 16 tahun. Faktanya, hanya cukup untuk 7 tahun! Lalu, bagaimana jika kita tidak menyiapkannya sama sekali?
Usia harapan hidup orang Indonesia semakin panjang, sehingga ada kemungkinan semakin besar pula beban mereka yang harus membiayai orangtua dan pada saat bersamaan harus membiayai diri mereka sendiri pada saat pensiun. Jika saat ini biaya kesehatan saja sudah mahal, apalagi 10-20 tahun lagi. Hal ini semakin menekan beban para Sandwich Generation.
Jadi, bagaimana cara untuk membebaskan diri dari himpitan dua kepentingan ini? Mulailah dengan mengevaluasi segala pengeluaran kita dan kebutuhan kita di masa pensiun nanti, rencanakanlah pensiun Anda sendiri agar Anda tidak menjadi beban anak Anda sehingga mereka akan menjadi generasi Sandwich juga seperti Anda. Temuilah ahli perencanaan keuangan yang dapat membantu memberikan solusi terbaik bagi Anda dan keluarga sesuai dengan kebutuhan Anda.
*Manulife Investment Sentiment Index Wave 6 2014
(yap/adapted from www.manulife-indonesia.com/infographic credit:manulife)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar