Rabu, 10 September 2014

Mau Gaya atau Kaya?

Jika Anda bekerja, tentu Anda memiliki penghasilan. Apa saja hal pertama yang Anda lakukan dengan penghasilan tersebut? Belanja? Bayar tagihan kartu kredit? Lalu bagaimana dengan berinvestasi? Pasti hanya kalau ada sisa ya? ;)

Model pengelolaan keuangan seperti ini tentunya tidak menjamin Anda bisa hidup nyaman di masa tua.




Pada pola konsumsi A, “Belanja dulu, sisanya ditabung”, jumlah simpanan tidak dapat ditentukan karena hanya merupakan apa yang tersisa setelah gaji dibelanjakan. Kadang-kadang malah tidak bersisa sama sekali! Dengan jumlah yang tidak tetap, tentunya sulit untuk sampai di tujuan jangka panjang tepat pada waktunya.

Pada skenario B, “Menabung dulu, sisanya dibelanjakan”, pencapaian tujuan jangka panjang dapat diproyeksikan dengan mudah. Jumlah yang teratur setiap bulannya membuat setiap orang mampu mendisiplinkan dirinya pada tujuan keuangan yang telah ditetapkan serta melakukan evaluasi secara berkala.


Jadi, jangan terbalik. Pay yourself first! 
     
"
Ingat perusahaan yang harga sahamnya naik 35% per tahun selama 14 tahun, dari Rp 204 di tahun 1997 ke Rp 7.400 sekarang? Nah, anggap saja Anda memiliki dana Rp 50 juta pada tahun 1997, dan dua pilihan: membeli mobil, atau berinvestasi pada saham perusahaan tersebut. Jika Anda memilih membeli mobil, seiring berjalannya waktu nlai mobil tersebut turun karena terdepresiasi. Belum lagi Anda harus menanggung biaya pemeliharaan yang terus bertambah. Kalau saja Anda berinvestasi pada saham perusahaan tersebut, uang Anda saat ini telah berkembang menjadi Rp 1,8 milyar!  
                                                                              "
 So, belanja dulu atau investasi dulu? ;) (yap/adapted from various sources. photo credit: google)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar