Jika Anda bekerja, tentu
Anda memiliki penghasilan. Apa saja hal pertama yang Anda lakukan dengan
penghasilan tersebut? Belanja? Bayar tagihan kartu kredit? Lalu bagaimana
dengan berinvestasi? Pasti hanya kalau ada sisa ya? ;)
Pada pola konsumsi A,
“Belanja dulu, sisanya ditabung”, jumlah simpanan tidak dapat ditentukan karena
hanya merupakan apa yang tersisa setelah gaji dibelanjakan. Kadang-kadang malah
tidak bersisa sama sekali! Dengan jumlah yang tidak tetap, tentunya sulit untuk
sampai di tujuan jangka panjang tepat pada waktunya.
Pada skenario B, “Menabung
dulu, sisanya dibelanjakan”, pencapaian tujuan jangka panjang dapat diproyeksikan
dengan mudah. Jumlah yang teratur setiap bulannya membuat setiap orang mampu
mendisiplinkan dirinya pada tujuan keuangan yang telah ditetapkan serta
melakukan evaluasi secara berkala.
Jadi, jangan terbalik. Pay
yourself first!
"
Ingat perusahaan yang harga sahamnya naik 35% per tahun selama 14 tahun, dari Rp 204 di tahun 1997 ke Rp 7.400 sekarang? Nah, anggap saja Anda memiliki dana Rp 50 juta pada tahun 1997, dan dua pilihan: membeli mobil, atau berinvestasi pada saham perusahaan tersebut. Jika Anda memilih membeli mobil, seiring berjalannya waktu nlai mobil tersebut turun karena terdepresiasi. Belum lagi Anda harus menanggung biaya pemeliharaan yang terus bertambah. Kalau saja Anda berinvestasi pada saham perusahaan tersebut, uang Anda saat ini telah berkembang menjadi Rp 1,8 milyar!"
So, belanja dulu atau investasi dulu? ;) (yap/adapted from various sources. photo credit: google)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar