Yakin Kerja Keras Anda
Terbayar? Yakin kalau bersakit-sakit dahulu pasti bersenang-senang kemudian?
Yakin asset Anda terus berkembang? Yakin simpanan Anda tidak tergerus inflasi?
Tujuan utama dari menabung
adalah menumbuhkan asset serta memenuhi kebutuhan masa depan. Pada
kenyataannya, instrument simpanan tradisional seperti tabungan atau deposito tidak
mampu memberikan imbal hasil yang sanggup menandingi inflasi. Akibatnya, nilai asset
akan terus tergerus. Sebagai contoh, dengan tingkat inflasi rata-rata 6% per
tahun versus tingkat bunga deposito yang berkisar 5,6% net per tahun jelas
tidak cukup menandingi tingkat inflasi. Artinya, jika seseorang menabung pada instrument
tradisional tadi, asetnya bukannya berkembang melainkan malah berkurang.
Fakta ini menunjukkan bahwa
menabung bukan pilihan terbaik untuk sesuatu yang sifatnya jangka panjang. Jika
ingin hidup nyaman di masa depan, orang harus mencari alternative investasi
yang memberikan imbal hasil lebih tinggi dari inflasi sehingga nilai asetnya
akan bertambah. Pernahkah Anda sadari dalam lima tahun terakhir, ternyata IHSG
sanggup memberikan imbal hasil sampai dengan 15,7% net per tahun? Atraktif
bukan?
Selama beberapa tahun
terakhir, investasi di pasar modal sanggup memberikan imbal hasil yang
kompetitif karena ditunjang dengan kondisi ekonomi Indonesia yang baik.
Indonesia bahkan sudah masuk peringkat layak investasi. Artinya, Indonesia
telah diperhitungkan dalam radar investasi global. Saham yang memiliki
fundamental baik tentunya akan terus memberikan imbal hasil yang baik pula.
Sebagai contoh, saham suatu perusahaan yang harganya Rp 204 pada tahun 1997 bisa mencapai harga Rp 7.400 per lembar saham, atau tumbuh lebih dari 35%
per tahun selama lebih dari 14 tahun terakhir.
Namun banyak orang yang
masih takut berinvestasi langsung pada instrumen saham karena fluktuasi yang
tajam, dan kurangnya pemahaman mengenai instrumen ini. Sebenarnya terdapat
jembatan bagi mereka yang ingin berinvestasi pada pasar modal, yaitu reksadana.
Wadah investasi reksadana dapat membantu masyarakat menangkap peluang di pasar
modal sebagai alternatif investasi dengan tingkat resiko yang lebih terkendali
untuk perencanaan keuangan pribadi agar dapat hidup nyaman di masa depan. (yap/adapted
from various sources. sumber data: Bloomberg, data per akhir September 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar