Kamis, 04 September 2014

Mengapa Berinvestasi?

1.  Adanya keterbatasan atau ketidakpastian atas penghasilan di masa depan
Setiap orang umumnya  pasti akan melalui berbagai fase kehidupan. Sejak masih bergantung kepada orangtua yang membiayai, kemudian memasuki fase usia produktif; fase dimana seseorang sudah memiliki penghasilan sendiri. Fase usia produktif itu terbatas dan akan bergeser ketika seseorang memasuki masa pensiun. Kemudian dilanjutkan fase masa pensiun sampai meninggal dunia yang kita tidak bisa mengetahui kapan. Karena fase masa produktif terbatas, pada fase tersebut seseorang harus mengelola keuangannya dengan bijaksana sehingga pada masa pensiun atau non produktif sudah memiliki dana yang cukup.

2.  Adanya kebutuhan masa depan seperti dana pensiun, pendidikan anak, modal usaha, perjalanan ibadah, warisan, dll.
Kebutuhan masa depan yang semakin lama semakin mahal. Sebagai contoh, rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia sebesar 20% per tahun!. Apakah seseorang  yang saat ini masih bekerja memiliki kepastian yang sama akan penghasilannya?  Berapa kenaikan penghasilan paling tinggi setiap tahunnya? Rata-rata kenaikan penghasilan 10% per tahun, ini berarti ketika seseorang bekerja dengan baik maka ada kemungkinan penghasilannya naik 10% per tahun. Namun bagaimana dengan kenaikan biaya pendidikan yang mencapai 20% per tahun. Apakah ketika anak sudah saatnya memasuki usia sekolah maka bisa ditunda 2-3 tahun lagi karena dananya belum cukup? Mengelola keuangan dengan memilih instrumen investasi yang memberikan hasil diatas kenaikan penghasilan per tahun adalah cara yang bijaksana.

3.  Adanya Inflasi
Secara konstan inflasi terus mengikis kekuatan simpanan. Untuk mempertahankan standar gaya hidup di masa pensiun akan sulit jika Anda tidak menghasilkan  pendapatan yang melebihi inflasi. Dibawah ini contoh Ilustrasi sederhana untuk menunjukkan dampak inflasi dari waktu ke waktu.

Dengan uang yang sama sebesar Rp 50.000,-
Tahun
Beras yang dapat dibeli sebanyak
2000
19 kg
2005
13 kg
2010
6 kg
2013
5 kg
*Sumber data: Bulog


Menurut data Bloomberg, rata-rata tingkat inflasi di Indonesia selama 5 tahun terakhir adalah 7,01% per tahun. Untuk itu jika Anda menginginkan pendapatan yang tidak kalah dengan inflasi, Anda harus berinvestasi dari sekarang pada instrumen investasi yang memiliki return atau tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari inflasi. (yap/adapted from miwealth.info/photo credit: Google)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar