1. Adanya keterbatasan atau
ketidakpastian atas penghasilan di masa depan
Setiap orang umumnya pasti akan melalui berbagai fase kehidupan. Sejak masih
bergantung kepada orangtua yang membiayai, kemudian memasuki fase usia
produktif; fase dimana seseorang sudah memiliki penghasilan sendiri. Fase usia
produktif itu terbatas dan akan bergeser ketika seseorang memasuki masa pensiun.
Kemudian dilanjutkan fase masa pensiun sampai meninggal dunia yang kita tidak
bisa mengetahui kapan. Karena fase masa produktif terbatas, pada fase tersebut
seseorang harus mengelola keuangannya dengan bijaksana sehingga pada masa
pensiun atau non produktif sudah memiliki dana yang cukup.
2. Adanya kebutuhan masa depan seperti dana pensiun, pendidikan anak, modal usaha, perjalanan ibadah, warisan, dll.
Kebutuhan masa depan yang semakin lama semakin mahal. Sebagai contoh, rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia sebesar 20% per tahun!. Apakah seseorang yang saat ini masih bekerja memiliki kepastian yang sama akan penghasilannya? Berapa kenaikan penghasilan paling tinggi setiap tahunnya? Rata-rata kenaikan penghasilan 10% per tahun, ini berarti ketika seseorang bekerja dengan baik maka ada kemungkinan penghasilannya naik 10% per tahun. Namun bagaimana dengan kenaikan biaya pendidikan yang mencapai 20% per tahun. Apakah ketika anak sudah saatnya memasuki usia sekolah maka bisa ditunda 2-3 tahun lagi karena dananya belum cukup? Mengelola keuangan dengan memilih instrumen investasi yang memberikan hasil diatas kenaikan penghasilan per tahun adalah cara yang bijaksana.
3. Adanya Inflasi
Secara konstan inflasi terus mengikis kekuatan simpanan. Untuk mempertahankan standar gaya hidup di masa pensiun akan sulit jika Anda tidak menghasilkan pendapatan yang melebihi inflasi. Dibawah ini contoh Ilustrasi sederhana untuk menunjukkan dampak inflasi dari waktu ke waktu.
2. Adanya kebutuhan masa depan seperti dana pensiun, pendidikan anak, modal usaha, perjalanan ibadah, warisan, dll.
Kebutuhan masa depan yang semakin lama semakin mahal. Sebagai contoh, rata-rata kenaikan biaya pendidikan di Indonesia sebesar 20% per tahun!. Apakah seseorang yang saat ini masih bekerja memiliki kepastian yang sama akan penghasilannya? Berapa kenaikan penghasilan paling tinggi setiap tahunnya? Rata-rata kenaikan penghasilan 10% per tahun, ini berarti ketika seseorang bekerja dengan baik maka ada kemungkinan penghasilannya naik 10% per tahun. Namun bagaimana dengan kenaikan biaya pendidikan yang mencapai 20% per tahun. Apakah ketika anak sudah saatnya memasuki usia sekolah maka bisa ditunda 2-3 tahun lagi karena dananya belum cukup? Mengelola keuangan dengan memilih instrumen investasi yang memberikan hasil diatas kenaikan penghasilan per tahun adalah cara yang bijaksana.
3. Adanya Inflasi
Secara konstan inflasi terus mengikis kekuatan simpanan. Untuk mempertahankan standar gaya hidup di masa pensiun akan sulit jika Anda tidak menghasilkan pendapatan yang melebihi inflasi. Dibawah ini contoh Ilustrasi sederhana untuk menunjukkan dampak inflasi dari waktu ke waktu.
Dengan
uang yang sama sebesar Rp 50.000,-
Tahun
|
Beras yang dapat dibeli sebanyak
|
2000
|
19 kg
|
2005
|
13 kg
|
2010
|
6 kg
|
2013
|
5 kg
|
*Sumber
data: Bulog
Menurut
data Bloomberg, rata-rata tingkat inflasi di Indonesia selama 5 tahun terakhir
adalah 7,01% per tahun. Untuk itu jika Anda menginginkan pendapatan yang tidak
kalah dengan inflasi, Anda harus berinvestasi dari sekarang pada instrumen
investasi yang memiliki return atau tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari
inflasi. (yap/adapted from
miwealth.info/photo credit: Google)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar